Pembelajaran secara online atau dalam jaringan yang telah berjalan lebih dari satu bulan ini membuat seorang guru dan calon guru harus terus menerus berinovasi demi berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang produktif dan efesien. Masa pembelajaran secara online yang masih belum dapat diperkirakan akan sampai kapan, juga membuat kegelisahan tersendiri bagi aktivis pendidikan menghadapi perkembangan-perkembangan teknologi yang lama kelamaan dapat mengambil alih profesi guru. Maka dari itu pentingnya bagi seorang guru untuk tidak kalah saing dalam menyajikan suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Kegitan penelitian tindakan kelas harus selalu dilakukan agar terciptanya suatu pembelajaran yang lebih baik. Dimana guru terus menerus merefleksikan dirinya dan membuat berbagai desain pembelajaran yang mampu membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satunya dalam pemilihan metode pembelajaran, ide-ide mengenai metode pembelajaran secara online sepertinya banyak dibutuhkan guru sekarang ini. Hal ini saya dapat katakan karena banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan yang mengesampingkan kegiatan transfer ilmu antara guru dan siswa dengan pemberian tugas tanpa adanya bimbingan. Padahal proses pembelajaran juga penting bagi siswa terutama dalam aspek kognitif.

Maka dari itu pada tulisan ini saya akan memberikan masukan tentang beberapa metode yang dapat kita terapkan secara online, tentunya dengan beberapa hal yang akan diadaptasi dengan kondisi pada saat ini. Sebelum itu ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan terebih dahulu yaitu ‘kelas’. Seperti yang kita ketahui pula, bahwa yang dimaksud dengan kelas disini bukanlah hanya berupa ruang yang berada dalam sebuah gedung, namun maksud dari kelas disini ialah seuatu tempat dimana berlangsungnya sebuah kegaiatan pembelajaran. Jika pada masa sebelum pandemi berlangsung, kelas disini bisa berarti di sebuah taman, laboratorium, perpustakaan atau ruangan terbuka maupun tertutup lainnya yang dijadikan tempat pembelajaran. Lain halnya dengan pembelajaran online pada saat ini, kelas yang dimaksud ialah suatu tempat yang virtual, tidak berwujud namun ada, kelas dalam pembelajaran online disini dapat berupa group di beberapa aplikasi seperti whatsapp, e-learning, google classroom dan masih banyak lagi.

Dalam tulisan ini saya lebih menyarankan untuk menggunakan group pada aplikasi whatsapp, karena selain banyak digunakan orang, whatsapp juga tidak terlalu berat dan dapat dengan mudah untuk mengirim media pembelajaran seperti gambar atau video. Jadi, sebelum pembelajaran dimulai seorang guru harus telah menyediakan sebuah group whatsapp (atau lainnya) dan memasukan akun-akun peserta didik kedalamnya.

Metode-metode itu antara lain :

1. Diskusi

Metode Diskusi memang sudah tidak asing lagi bagi kita bukan? Namun bagaimana diskusi dapat dilakukan secara online? Berikut caranya :

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok;

2) Guru memberikan bagian materi pada setiap kelompok;

3) Guru mengatur group whatsapp dalam bentuk settingan dimana hanya admin yang dapat mengirim pesan. Dimana adminya yaitu : Guru, ketua kelas dan anggota kelompok yang akan presentasi.

4) Guru berperan sebagai moderator dalam diskusi di group whatsapp ini.

5) Guru mengirimkan teknis diskusi sebagai berikut :

Sesi pertama, penyampaian materi oleh kelompok pemateri dan pemahaman materi oleh siswa, kelompok pemateri mengirimkan file makalahnya dan memberikan penjelasan baik berupa tulisan maupun voice note. Sesi kedua, Pertanyaan. Bagi yang ingin bertanya bisa mengirim 'Saya bertanya ✋' pada group setelah guru mengubah pengaturan group agar semua siswa dapat mengirim pesan, dimana 4 orang pengirim pertama akan terpilih. Penanya dapat mengirimkan pertanyaannya di group dan kelompok pemateri dapat menyimpan dan mendiskusikan pertanyaan yang telah disampaikan. Sesi ketiga, penambahan dan tanggapan. Selagi kelompok pemateri mendiskusikan jawaban, semua siswa dapat menambahkan dan menanggapi materi yang telah tersampaikan. Sesi keempat, mejawab pertanyaan. Guru kembali mengubah aturan grup menjadi hanya admin yang dapat mengirim pesan. Kemudian kelompok pemateri mengirimkan jawaban atas pertanyaan yang telah diutaran pada sesi sebelumnya. Sesi kelima Penambahan dari Guru mengenai materi yang telah didiskusikan. Sesi kelima, absen manual. Guru mengubah settingan group agar semua siswa dapat mengirim pesan. Absen ini sebagai bukti siswa menyimak hingga akhir diskusi. Pengiriman absen dengan format 'Nama(NIM) Menyimak 👀' contoh : 'Hilwa FJ (117xxxxx) Menyimak 👀'. Sesi ketujuh Diskusi selesai, kelompok pemateri dapat menyampaikan kesimpulan diskusi.

2. Mind Mapping

Metode ini merupakan model student center, dimana siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran. Dimana metode ini dapat dilakukan dengan cara :

1) Guru memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

2) Siswa diberi tugas untuk membuat mind map atau peta konsep dalam bentuk gambar semenarik mungkin mengenai materi yang akan dibahas.

3) Siswa mengirimkan tugasnya di awal pembelajaran dengan disertai identitasnya, ini dapat dijadikan bukti absen pada pertemuan yang sedang berlangsung.

4) Guru memilih beberapa gambar yang telah dikirimkan siswa, dengan me-reply gambar tersebut.

5) Siswa yang terpilih, bertugas untuk menjelaskan mind map atau peta konsep yang telah dibuatnya dalam bentuk voice note.

6) Setelah semua siswa yang terpilih menjelaskan, guru menunjuk secara acak dengan me-mention siswa pada group untuk diberi pertanyaan.

7) Siswa yang ditunjuk, menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

8) Guru menyimpulkan dan melengkapi materi pada pertemuan ini.

3. Problem Solving

Metode ini merupakan cara belajar dengan stimulus berupa suatu masalah atau kejadian yang nantinya akan dipecahkan bersama-sama dalam suatu pembelajaran. Dapat dilakukan dengan cara :

1) Guru mengirimkan sebuah masalah atau kejadian yang berkaitan dengan materi baik berupa video, gambar atau berita.

2) Siswa mengamati masalah atau suatu kejadian yang diberikan guru.

3) Guru meminta siswa untuk menjelaskan masalah atau kejadian apa yang telah dikirimkan guru.

4) Siswa memberikan penjelaskan dengan menganalisis masalah tersebut, apakah masalah atau kejadian tersebut benar adanya? Apa dampak dari masalah atau kejadian tersebut? Dan bagaimana solusinya?

5) Guru melengkapi penjelasan yang telah diberikan siswa.

4. Ceramah Plus

Metode ceramah plus mungkin merupaka suatu metode yang praktis dimana metode ini merupakan model pembelajaran teacher center, gurulah yang aktif dalam menyampaikan materi. Metode ini dapat dilakukan dengan cara :

1) Guru memberikan penjelasan materi dengan sejelas-jelasnya dan semenarik mungkin, dapat berupa video, voice note, gambar maupun tulisan. 2) Guru mengabsen siswa, dapat melalui info pesan yang telah terbaca atau absen manual dengan cara siswa mengirimkan pesan pada group dengan format seperti yang telah dijelaskan diatas. 3) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya. 4) Guru dapat memberikan tugas kepada siswa baik pertayaan langsung di group atau melalui google from atau media lainnya.

Itulah beberapa referensi metode yang mungkin dapat diaplikasikan guru pada saat pembelajaran online. Tentunya masih banyak lagi metode yang lebih menarik dan efektif. Maka dari itu, pembaca dapat menambahkan sekiranya metode apa saja yang cocok dan menunjang pembelajaran secara online atau dalam jarringan. Sebagai aktivis pendidikan alangkah baiknya kita selalu bertukar pengalaman dan selalu merefleksi diri.

Salam Pendidikan, hlwoody.